Selasa, 16 Februari 2010

Malu, Korban Selly dan Kikit Enggan Lapor Polisi

Dampak aksi penipuan yang dilakukan Selly Yustiawati dan Kikit sangat serius terhadap korban. Mereka trauma karena ditipu dan takut untuk melapor.

Misalnya saja CB dan keluarganya yang ditipu Rp 4,6 juta. Mereka merasa trauma atas penipuan tersebut, namun sungkan untuk melapor ke polisi.

"Nanti kan urusannya jadi panjang. Kita belum siap mental," kata CB kepada detikcom, Rabu (17/2/2010).

Hal yang sama juga diakui wartawan Kompas, Sarie. Para karyawan Kompas Gramedia ditipu Rp 30 juta. Mereka merasa trauma tapi tidak melapor polisi. Apalagi kemudian Selly mencatut identitas sebagai wartawan Kompas dan beraksi dengan ransel Kompas.

"Mereka banyak yang merasa malu, kenapa sampai bisa tertipu," kata Sarie dalam perbincangan Senin (15/2/2010).

Para karyawan Kompas berhasil menjebak dan menyeret Selly ke Polsek Tanah Abang. Namun Selly lolos karena polisi malah menganjurkan tidak dibuat laporan.

"Justru mereka yang menyarankan tidak buat laporan, hanya surat perjanjian," kata Ong, wartawan Kompas lain.

Kondisi sama juga dihadapi korban-korban Kikit. Menurut AR, teman-temannya yang menjadi korban penipuan Kikit masih belum bisa melupakan kejahatan itu.

"Mereka secara kejiwaan masih marah, trauma pastinya," kata AR.

Sementara Kriminolog Erlangga Masdiana mengatakan, dampak trauma dan malu untuk melapor ini adalah bagian dari permainan psikologi yang dilakukan sang penipu. Korban dibuat pasrah dengan keadaannya.

"Mereka jadi malu, menilai kasusnya hanya masalah kecil, buang waktu, nanti polisi cuek. Kalau korban tidak menuntut serius, polisi juga nggak serius," kata Erlangga.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by Pemilihan Presiden Langsung 2009  |  SEO by Blogspot tutorial Support JAVA'S GROUP